Rabu, 17 Juni 2015

MORTUM BIJI

MORFOLOGI TUMBUHAN ( BIJI )
BIJI (SEMEN)

Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).Dengan dihasilkan biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke tempat lain.
Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusarnya umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusarnya ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada kalanya yang hanya menyelubungi sebagian saja. Salut biji ada yang :
1.  Berdaging atau berair, dan sering kali dapat dimakan, misalnya pada durian, biji rambutan dan lain-lain.

2.  Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagain biji, misalnya pada biji pala dinamakan maeis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya. Antara lain sebagai obat.

Pada biji umumnya dibedakan bagian-bagian berikut :
1.  Kulit biji (spermodermis)
2.  Tali pusar (funiculus)
3.  Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya : integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
A.    Kulit biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup/ angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :
1.  Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam. Ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit dan ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda.
2.  Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Kulit biji berasal dari integumentum, maka belum berarti, bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum dalam, karena pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, yaitu bagian jaringan nuselus yang terluar.
Diatas telah dikemukakan, bahwa biji yang mempunyai kulit yang terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan misalnya pada biji melinjo (Gnetumgnemon L.), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada melinjo itu masing-masing dinamakan:
1.     Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning lalu berwarna ketika masak.
2.     Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.      Kuli dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji 

        Pada Kulit Luar Biji Itu Masih Dapat Ditemukan Bagian-Bagian Lain,Misalnya :

1.    Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap contohnya adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk.)

2.     Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terbangkan oleh tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)

3.    Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)

4.      Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu salut biji semu.
5.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.

6.      Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7.      Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis viniferaL.)

8.      Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).

B.     Talipusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungakan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
C.     Inti biji (Nucleus seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam bagian kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.Inti biji terdiri atas :
1.  Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru
2.Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makan sendiri.
D.    Lembaga (Embryo)

Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu :
1.      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2.      Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
a.       Sebagai tempat penimbunan makanan
b.      Sebagai tempat melakukan asimilasi
c.       Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga

3.      Batang lembaga (cauliculus), seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
a.       Ruas batang di atas daun lembaga (Internodium epycotylum)
b.      Ruas batang di bawah daun lembaga (Internodium hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan puncak lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya merupakan titik tumbuh batang lembaga saja.
Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
1.  Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga, disebut juga tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae)
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga, disebut juga tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae)
3.    Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga, hanya bias didapati pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)
E.     Putih lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan dapat dibedakan putih lembaga dalam :
a.       Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel-sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b.      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus atau dari selaput bakal biji.
F.     Kecambah (Plantula)
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
a.       Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)


b.      Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)

Biji hanya akan berkecambah apabila terdapat syarat-syarat yang diperlukan, yaitu : air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya (lembaga) berada dalam keadaan tidur (latent) dan apabila terdapat syarat-syarat yang cukup biji tersebut akan kembali berkecambah. Peristiwa tersebut dinamakan dormansi (dormancy)

Pertanyaan :
1.      Bagian-bagian luar biji seperti sayap dan bulu terbentuk dari apa ?
2.      Apa setiap biji ada salutnya ?
3.      Coba jelaskan kembali tentang salut biji,pusar biji,liang biji,bekas pembuluh angkut,dan tulang biji ?
Jawab :
1.      Sayap dan bulu :
a.       Sayap (ala)berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap contohnya adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk.)
b.      Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
2.      Tidak,karena sebagian biji tali pusarnya ada yang ikut tumbuh dengan biji_nya.
3.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis viniferaL.)

Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar