Senin, 01 Juni 2015

ALAT KELAMIN BUNGA

MORFOLOGI TUMBUHAN: BUNGA



Bunga merupakan modifikasi dari daun dan batang, dan berkembang dari pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi daun-daun yang sangat rapat.
Pada ujung ranting tersebut terdapat ada bagian yang membengkak yang disebut dasar bunga (receptalum) dan dibawahnya terdapat tangakai bunga (pedicle). Pada dasar tangkai bunga terdapat daun pelindung (braktea). Bila daun pelindung itu terdapat pada tangkai bunga pebungaan dan melindungi seluruh perbungaan disebut dengan seludang bunga (spatha). Sedangkan daun pelindung untuk setiap anak bunga disebut brakteola.
Bunga yang biasanya terdapat di ujung-ujung cabang atau batang disebut bunga terminalis dan ada juga yang terdapat pada ketiak daun disebut dengan bunga axilaris.

Morfologi Umum Bunga
Bunga tediri dari:
1.      Perhiasan bunga (periantum), yang terdiri dari:
2.      Sepal/daun kelopak (sepalum, jamak sepala). Keseluruhan daun kelopak disebut kaliks (calix).
3.      Petal/daun mahkota (petalum, jamak petala). Keseluruhan petal (daun mahkota) disebut korola (corola).
4.      Perigonium/tenda. Bila bentuk sepal dan petal tidak dapat dibedakan maka disebut tepal (tepalum, jamak tepala).

Alat kelamin yang terdiri dari:
1.      Stamen atau benang sari. Keseluruhan stamen bunga disebut androecium. Bagiannya adalah kepala sari (anthera) yang berisi serbuk sari (pollen) serta tangkai sari (filamen).
2. Pistilum (putik) terdiri dari ovarium, stilus dan stigma. Ovarium disusun oleh karpel atau daun buah. Umumnya berjumlah lebih dari satu. Jika bunga memiliki satu karpel arau lebih yang semuanya bersatu maka karpel tesebut disebut pistilum. Didalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).
Variasi Bunga
 Alat Kelamin dan Kelengkapannya
a.       Bunga lengkap, yaitu bunga yang mempunyai sepal, stamen, dan pistilum. Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memliki salah satu atau lebih bagian-bagian tersebut.
b.      Bunga banci (bisexual), yaitu bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan betina. Sedangkan bunga yang hanya memiliki salah satunya disebut bunga unisexual : bunga jantan (flos maskulus), dan bunga betina (flos femineus).
c.       Bunga mandul, yaitu bunga yang tidak memiliki alat kelamin. Seperti bunga pita pada bunga matahari.
d.      Bunga yang mengalami adnasi adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yang menyatu.
Sepal Atau Petal
Jika sepal berlekatan dengan sepal yang lain disebut sinsepal, yang akan membentuk tabung kaliks atau bersatu pada pangkalnya saja. Bila petanya terpisah satu sama lain disebut koriopetal.
Stamen
Bila semua stamen menyatu pangkal  sarinya sehingga berbentuk tabung da menjadi berbekas satu disebut monodelphous. Bila berbekas dua disebut diadelphous, dan bila berbekas banyak disebut polydelphous.
Karpel
Bila semua karpel menyatu sehingga pada tepinya terdapat singkap, maka pistilum berstruktur majemuk. Bila karpel menyatu di tepi-tepinya maka tidak akan terdapat sekat di dalam ruang ovarium.
Adnasi
Adnasi yang terjadi antara sepal dan petal akan membentuk tabung perianthium. Pada adnasi antara sepal dan stamen, petal tidak ada sehingga tangkai sari melekat pada tabung kaliks.

Berdasarkan alat kelamin bunga yang terdapat pada satu tumbuhan, maka tumbuhan dapat dibedakan mejadi:
1.      Berumah satu (monoecus/monoecious), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu individu.
2.      Berumah dua (dioecus/dioecious), jika bunga janta dan bunga betina terletak pada individu berbeda.
3.      Poligami (polygamus), jika suatu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci seperti pada pepaya. Ada beberapa macam sifat poligami:
a.    Gynodeoecus, jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina saja, sedangkan pada individu lain bunga banci. Contoh pada Labiate.
b.    Androdeiocus, jika pada satu individu terdapat bunga jantan saja sedangkan pada individu lain tedapat bunga banci. Contoh pada Dyras octopelata.
c.    Monoeco-polygamus, jika pada satu ndividu terdapat bunga jantan, betina, dan banci bersama-sama. Contoh pada pepaya.
d.   Gynomonoecus, jika pada satu individu terdapat bunga betina da bunga banci bersama-sama.
e.    Trioecus atau trioeco-polygamus, jika bunga jantan, betina, dan banci terpisah pada individu ynag berlainan.

A.    Benang Sari (Stamen)
Benang sari adalah alat kelamin janatn. Pada benang sari dapa dibedakan 3 bagian yaitu: angkai sari (filamentum), kepala sari (anrhera), dan penghubung benang sari(connectivum).
Duduk benang sari dapat dibedakan dalam 3 golongan:
1.      Duduk pada dasar bunga (thalamiflorae),misalnya jeruk (Citrus sp)
2.      Tampak seperti duduk di atas kelopak (calyciflorae),misalnya bunga mawar (Rosa hibryda hort)
3.      Tampak duduk di atas tajuk bunga (corolliflorae),misalnya buntut tikus (Heliotropium indicum L)



Jumlah benang sari umumnya dibedakan 3 golongan:
1.      Benang sari banyak atau lebih dari 20 benang sari (Myrtaceae),misalnya jambu biji (Psidium guajava L)
2.      Benang sari dua kali (2X) lipat jumlah tajuknya,biasanya tersusu dalam dua lingkaran dan ada dua kemungkinan:
a.       Diplostemon (Diplostemonus), pada lingkaran luar berseling dengan daun tajuk.Misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima swartz)
b.      Obdiplostemon (Obdiplostemonus), pada lingkarn dalam berseling dengan daun tajuk.Misalnya,bunga geranium (Pelargonium odoratissimum hort)
3.      Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, duduknya ada yang
a.       Episepal (episepalus) ,berhadapan dengan daun kelopak.
b.      Epipetal (epipetalus) berhadapan dengan daun tajuk.
Berdasarkan panjangnya, benang sari dapat dibedakan:
1.      Benang sari panjang dua (didynamus) jadi dalam 4 benang sari yang 2 panjang dan yang 2 pendek,terdapat pada suku Labiatae,misalnya kemangi (ocimum basilicum)
2.      Benang sari panjang empat (tetradynamus) jika benang sarinya 6,yang 4 panjang dan yang 2 pendek,misalnya bunga lobak (Raphanus sativus L)
B.     Tangkai Sari (filanentum)
Tangkai sari biasanya duduk terpisah-pisah diatas dasar bunga,namun ada pula yang bersatu:
1.      berbekas satu atau bertukal satu (monodelphus),yaitu semua tangkai pada satu bunga berlekatan menjadi satu.misalnya kembang sepatu (hibiscus rosa sinensis L)
2.      berbekas dua atau bertukal dua (diadelphus),
3.      berbekas banyak atau bertukal banyak (polyadelphus).


C.     Kepala Sari (anthera)
Bagian benangsari yang terdapat pada ujung tangkai sari.kepala sari duduk pada tangkai sari bermacam-macam seperti: tegak (innatus), menempel (adnatus), dan bergoyang (vertasilis).
D.    Putik
Putik disusun oleh daun buah (carpellum), dan daun-daun sebagai keseluruhan yang menyusun putik dinamakan gynaecium. Putik merupakan alat kelamin betina yang salah satu bagiannya mengandung sel telur atau bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen).
Putik terdiri dari tiga bagian yaitu : kepala putik (stigma), tangkai putik (sylus), dan bakal buah (ovarium).
1.      Bakal buah (ovarium), menurut letaknya pada dasarnya bunga dapat dibedakan:
a.       Bakal buah menumpang (superus)
b.      Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus)
c.       Bakal buah tenggelam (inferus)
2.      Jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah :
a.       Beruang satu (inilocular)
b.      Beruang dua ( bilocularis)
c.       Beruangn tiga (trilocularis)
d.      Beruang banyak (multilocularis)
3.      Tembuni
Tenbuni adalah bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji. Menurut letaknya tembuni dibedakan menjadi :
a.       Marginal (marginalis). Letaknya pada tepi daun buah
b.      Laminal (laminalis), letaknya pada helaian tepi daun buah


Untuk bakal buah yang hanya satu ruang maka letak tembuninya adalah :
1.      Parietal (parietalis), yaitu hanya pada dinding daun buah yang dapat pula dibedakan :
a.       pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis)
b.      pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)
c.       Sentral (centralis atau axilis), yaitu di pusat atau diporos
d.      Aksilar (axilaris), yaitu di sudut tengah.
2.      Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-beda. Bagian-bagian bakal biji dapat dibedakan menjadi :
a.       Kulit bakal biji (integumentum)
b.      Badan bakal biji atau nuselus ( nucellus)
c.       Kandang lembaga (saccus embryonalis), yang mengandung sel telur (ovum)
d.      Liang bakal biji (micropyle)
e.       Tali pusar (funiculus)
3.      Tata letak bakal biji pada tembuni
a.       Tegak (antropus)
b.      Mengengguk (anatropus)
c.       Bengkoko (compilotropus) atau disebut juga mengangguk
d.      Melipat (comptotropus)

E.     Tangkai Kepala Putik (stylus)
            Tangkai kepala putik merupakan bagian putik yang biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah, mempunyai saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) atau tidak. Tangkai putik pada umumnya berukuran lebih besar daripada tangkai sari.
            Tangkai kepala putik ada yang bercabang, ada pula yang tidak. Jika bercabang, tiap ujung cabang tangkai kepala putik itu mendukung satu kepala putik. Jadi pada tangkai kepala putik yang bercabang, terdapat lebih banyak kepala putik daripada tangkai kepala putiknya.
F.      Kepala Putik (stigma)
            Kepala putik adalah bagian putik yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik. Kepala putik berguna untuk menangkap serbuk sari, jadi mempunyai peranan penting dalam penyerbukan.
            Menurut cara penyerbukannya pada bunga, bentuk kepala putik dibedakan menjadi :
1.      Seperti benang, misalnya pada bunga jagung (Zea mays L.)
2.      Seperti bulu ayam, pada bunga padi (Oriza sativa L.)
3.      Seperti bulu-bulu, misalnya pada bunga kecipir (Psophocarpus tetragonolobus D.C.)
4.      Bulat, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp.)
5.      Seperti bibir, seperti cawan, serupa daun mahkota, dst.

G.    Kelenjar Madu (nectarium)
            Madu (nectar) yang dihasilkan oleh beberapa jenis bunga, berfungsi menarik perhatian binatang (serangga atau burung) yang dapat menjadi perantara dalam proses penyerbukan.
            Madu yang terdapat pada bunga, dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium). Kelenjar madu merupakan metamorfosis dari salah satu bagian bunga yang dapat berasal dari :
1.      Daun mahkota
2.      Benang sari
3.      Bagian-bagian lain pada bunga

H.    Penyerbukan (Pollinatio) dan Pembuahan (Fertilisatio)
            Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di kepala putik (tumbuhan biji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (tumbuhan biji terbuka). Sedangkan pembuahan adalah menyatu dan meleburnya sel telur yang terdapat dalam kandung lembaga di dalam bakal biji dengan satu inti yang berasal dari serbuk sari.
            Peyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1.      Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri.
2.      Penyerbukan tetangga (geitonogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga.
3.      Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama.
4.      Penyerbukan bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenisnya.
            Menurut perantara yang menyebabkan terjadi penyerbukan, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
1.      Penyerbukan dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy)
2.      Penyerbukan dengan perantara air (hydrophyly, hydrogamy)
3.      Penyerbukan dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy)
Pertanyaan :
1.      Bagaimana reproduksi bunga berumah dua ?
2.      Pada bulir jagung,apakah itu bunga atau buah ?
3.      Pada Tembuni (placenta) dimana tempat melekatnya biji ?

Jawab :
1.      bunga yang memiliki dua jenis alat kelamin (putik dan benang sari) pada satu tanaman. Ini artinya tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri (autogami) walaupun hanya ada satu individu. jika bunga jantan dan betina terpisah (tidak dalam 1 individu), dinamakan berumah 2 (dicious).
2.      Bunga betina pada bunga jagung merupakan tongkol yang terdapat pada bunga tersebut, sedangkan bunga jantan merupakan bulir-bulir yang ada di ujung sumbu tanaman jagung. salah satu bagian benang sari tidak ada di dalam bunga betina jagung dan putik tidak ada pada bunga jantan jagung.Dalam satu tumbuhan jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina bunga jagung betina dan bunga bunga jantan tersusun dalam lingkaran (cyclis). Bertalian dengan simetrinya bunga betina pada jagung termasuk asymetricus karena pada bunga betina tidak dapat dibuat satu bidang simetri. Sedangkan pada bunga jantan jagung termsuk dalam aktinomorphus karena dapat dibuat banyak bidang simetris. 
3.      Pada tembuni bakal buah terdapat pada bagian khusus yang menjadi pelindung bakal biji serta letaknya berbeda-beda.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar