Rabu, 17 Juni 2015

MORTUM BIJI

MORFOLOGI TUMBUHAN ( BIJI )
BIJI (SEMEN)

Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).Dengan dihasilkan biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke tempat lain.
Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusarnya umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusarnya ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada kalanya yang hanya menyelubungi sebagian saja. Salut biji ada yang :
1.  Berdaging atau berair, dan sering kali dapat dimakan, misalnya pada durian, biji rambutan dan lain-lain.

2.  Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagain biji, misalnya pada biji pala dinamakan maeis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya. Antara lain sebagai obat.

Pada biji umumnya dibedakan bagian-bagian berikut :
1.  Kulit biji (spermodermis)
2.  Tali pusar (funiculus)
3.  Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya : integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
A.    Kulit biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup/ angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :
1.  Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam. Ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit dan ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda.
2.  Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Kulit biji berasal dari integumentum, maka belum berarti, bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum dalam, karena pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, yaitu bagian jaringan nuselus yang terluar.
Diatas telah dikemukakan, bahwa biji yang mempunyai kulit yang terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan misalnya pada biji melinjo (Gnetumgnemon L.), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada melinjo itu masing-masing dinamakan:
1.     Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning lalu berwarna ketika masak.
2.     Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.      Kuli dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji 

        Pada Kulit Luar Biji Itu Masih Dapat Ditemukan Bagian-Bagian Lain,Misalnya :

1.    Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap contohnya adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk.)

2.     Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terbangkan oleh tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)

3.    Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)

4.      Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu salut biji semu.
5.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.

6.      Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7.      Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis viniferaL.)

8.      Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).

B.     Talipusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungakan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
C.     Inti biji (Nucleus seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam bagian kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.Inti biji terdiri atas :
1.  Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru
2.Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makan sendiri.
D.    Lembaga (Embryo)

Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu :
1.      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2.      Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
a.       Sebagai tempat penimbunan makanan
b.      Sebagai tempat melakukan asimilasi
c.       Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga

3.      Batang lembaga (cauliculus), seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
a.       Ruas batang di atas daun lembaga (Internodium epycotylum)
b.      Ruas batang di bawah daun lembaga (Internodium hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan puncak lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya merupakan titik tumbuh batang lembaga saja.
Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
1.  Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga, disebut juga tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae)
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga, disebut juga tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae)
3.    Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga, hanya bias didapati pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)
E.     Putih lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan dapat dibedakan putih lembaga dalam :
a.       Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel-sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b.      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus atau dari selaput bakal biji.
F.     Kecambah (Plantula)
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
a.       Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)


b.      Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)

Biji hanya akan berkecambah apabila terdapat syarat-syarat yang diperlukan, yaitu : air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya (lembaga) berada dalam keadaan tidur (latent) dan apabila terdapat syarat-syarat yang cukup biji tersebut akan kembali berkecambah. Peristiwa tersebut dinamakan dormansi (dormancy)

Pertanyaan :
1.      Bagian-bagian luar biji seperti sayap dan bulu terbentuk dari apa ?
2.      Apa setiap biji ada salutnya ?
3.      Coba jelaskan kembali tentang salut biji,pusar biji,liang biji,bekas pembuluh angkut,dan tulang biji ?
Jawab :
1.      Sayap dan bulu :
a.       Sayap (ala)berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap contohnya adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk.)
b.      Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
2.      Tidak,karena sebagian biji tali pusarnya ada yang ikut tumbuh dengan biji_nya.
3.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis viniferaL.)

Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).

Senin, 15 Juni 2015

MORTUM BUAH (FRUKTUS)

MORFOLOGI TUMBUHAN TENTANG BUAH
BUAH (FRUCTUS)


Jika penyerbukan pada bunga terjadi dan kemudian diikuti pula oleh tumbuhan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buahnya itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya:
1.      Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
2.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
3.      Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga semua pada macam jambu yang masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
4.      Kepala putik. Buah kepala  putik ialah buah manggis yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan  jumlah ruangan dalam buah manggis tersebut.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
1.        Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardiatum occidentale L.), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan. Sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
2.        Dasar bunga bersama. Pada bunga Lo ( Ficus glomerata Roxb.) dan sebangsanya. Dasar bunga yang terbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Bagian ini seringkali dapat dimakan.
3.        Dasar bunga. Pada arbe (Fragraria vesca L.) yang kemudian menjadi berdaging tebal yang merupakan bagian yang dapat dimakan,sedang buah yang sesumgguhnya kecil hampir tidak kelihatan.
4.        Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima L.), pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi bahan yang menyelubungi buah yang sebenarnya tadi tidak nampak sama sekali dari luar.
5.        Tenda bunga dan ibu tangkai. Pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr.) misalnya ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini pada akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seolah-olah hanya menjadi satu bunga saja.
Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian lain, maka dinamakan buah telanjang (fructus nudus). Contoh : mangga, rambutan. Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian lain pada bunga yang malahan menjadi bagian utama dari buah tersebut. Contoh : nangka, nanas, apel.

A.    Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
1.      Buah semu tunggal.  Yaitu buah semu yang terjadi darisatu bunga dengan satu bakal buah. Misalnya : tangkai bunga pada jambu monyet (Anacardium occidentale L.)
2.      Buah semu ganda. Yaitu jika dalam satu bunga ada lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Misalnya : buah arbe (Fragraria vesca L.)
3.      Buah semu majemuk. Yaitu buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tapi seluruhnya ari luar tampak seperti satu buah saja. Misalnya : buah nangka (Artocarpus integra Merr).

B.     Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
1.           Buah sejati tunggal. Ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Misalnya: buah mangga (Mangifera indica L.), buah pepaya (Carica papaya L.), dan buah durian (Durio zibethinus Murr.)

2.           Buah sejati ganda. Yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan masing-masing bakal buah menjadi satu baua. Misalnya: cempaka (Michelia champaca Bail.)

3.           Buah sejati majemuk. Yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk. Yang masing-masing bunganya mendukung bakal buah. Tapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Misalnya : pandan (Pandanus tectorius Sol.)

C.     Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
1.      Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
2.      Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah sering kali dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
v  Kulit luar
v  Kulit tengah
v  Kulit dalam
Ø  Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
v  Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
1.      Buah padi (caryopsis).  
2.      Buah kurung (achenium).
3.      Buah keras (nux).
4.      Buah keras bersayap (samara).
v  Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
1.      Buah berbelah (schizocarpium).
Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
a.       Buah berbelah dua (diachenium).
b.      Buah berbelah tiga (triachenium).
c.       Buah berbelah empat (tetrachenium).
d.      Buah berbelah banyak (polyachenium).
2.      Buah kendaga (rhegma).
Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
a.       Buah berkendaga dua (dicoccus).
b.      Buah berkendaga tiga (tricoccus).
c.       Buah berkendaga lima (pentacoccus).
d.      Buah berkendaga banyak (polycoccus).
3.      Buah kotak
yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
a.       Buah bumbung (folliculus). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don)
b.      Buah polong (legumen). Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), dan Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr).
c.       Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss), dll.
d.      Buah kotak sejati (Capsula).


Ø  Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
1.      Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
a.       Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambola L.), sawo manila (Achras zapota L.)


Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
b.      Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).


2.    Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata .), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya: markisa (Passiflora quadrangularisL.), buah negri (Passiflora edulis Sims.).

3.      Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :

a.     Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
b.    Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
c.     Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
4.      Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu:

a.       Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
b.      Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
c.       Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan air.
5.     Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.

6.      Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)


D.    Buah Sejati Ganda
Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:

1.      Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).
2.      Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).
3.    Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung.
4.   Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.)

E.     Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk nempaknya seperti satu buah saja.
            Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
1.    Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosusMerr.).

2.     Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).

3.     Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuusL.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah.


  
Pertayaan :
1.      Bagaimana proses terjadinya buah semu ganda ?
2.      Apakah setiap buah sejati tunggal berdaging serta ada tiga lapisan ?
3.      Bagaimana cara membedakan antara kulit dan cangkang ?
Jawab :
1.      jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik hitam kecil.

2.      Tidak semua buah sejati tunggal berdanging serta ada 3 lapisan. variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).

3.      Sebenarnya kalau cangkang itu istilah dalam bahasa sunda,jadi cangkang dan kulit itu sama.